Berita & Agenda : Friday, 24 July 2020 | 867 Views |

Cara Cerdas Menyiapkan Biaya dan Membagi Waktu Ketika Kuliah Sambil Bekerja

Pada minggu ini Lensa Kartika diberi kesempatan berbincang-bincang dengan salah satu dosen Teknik Informatika, Bapak Yonatan Widianto, S.Kom., M.Kom. Beliau sempat bercerita tentang masa-masa saat kuliah S1 dan S2 yang juga sambil bekerja. Nah, Lensa Kartika merangkumkannya buat Sobat Milenial. Berikut strategi cerdas yang patut kita terapkan ketika kuliah sambil bekerja. yuk simak!

Strategi seperti apa yang harus dipersiapkan?

Pertama, tetapkan tujuan dan jaga komitmen. Jika memutuskan kuliah sambil bekerja, jangan sampai lupa pada tujuan utama, yaitu studi. Pastikan Sobat Milenial tahu, tujuan akhirnya adalah studi lancar hingga selesai. Jaga komitmen untuk bisa membagi waktu antara kuliah dan bekerja dan perlu diingat, bekerja juga salah satu upaya untuk mengumpulkan biaya agar tujuan selesai studi bisa terealisasi. Jadi, jangan sampai hasil kamu kerja malah untuk hal-hal yang diluar komitmenmu tadi ya. “kalau dapat hasil dari bekerja, langsung harus di bagi, yang dipakai untuk kebutuhan pokok, makan, transport, komunikasi, sekolah, wajib disisihkan dahulu. Sebaiknya berhati-hati dengan kebiasaan jajan semacam minuman/makanan kekinian itu bisa membuat simpanan uangmu berkurang buanyak sekali. Makan pokok tetap dibuat 3 kali sehari, ga boleh kurang, biar tetap sehat. Posting menabung tetap ada, tapi yang ditabung ya digunakan untuk kebutuhan mendadak sekolah dan hidup” – Kata Pak Yonatan memberi saran.

Kedua, disiplin dan susun jadwal agar tak saling bertabrakan. Jadwal kuliah yang utama, jadwal bekerja menyesuaikan. Jangan terbalik, ya! Jika situasi kamu sebaliknya, telah bekerja dan ingin melanjutkan kuliah S2, maka pastikan mengkomunikasikan hal itu dengan atasanmu. Paling tidak, dia tahu bahwa kamu punya aktivitas studi selepas bekerja atau pada akhir pekan. Dalam kondisi ini, jadwal kuliah sebaiknya tak mengganggu waktu kerjamu. Program ekstensi atau kuliah akhir pekan bisa menjadi pilihan tepat. “Cara mengatur waktunya ya.. kerja tetap pagi-sore, pulang kerja harus tepat waktu. Tiba di kampus lebih awal, buat mengerjakan tugas dan berdiskusi dengan kawan-kawan. Pulang kuliah, jika masih kuat maka kerjakan tugas, walaupun masih seminggu lagi dikumpul. Jika wes ga kuat, ya tidur atau istirahat dulu, pagi bangun sepagi mungkin untuk kerjakan tugas lagi” – kata Pak Yonatan sambil mengingat-ingat masa kuliahnya.

Pekerjaan yang Ideal untuk Menyiapkan Biaya kuliah

Ada sejumlah pilihan pekerjaan yang bisa dipertimbangkan bagi Sobat Milenial yang saat ini tengah kuliah ingin nyambi kerja, atau yang baru lulus S1 dan memutuskan langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Pekerjaan seperti apa yang ideal bagi mereka yang ingin kuliah sambil bekerja? ”Sekarang itu banyak opsinya, dan dengan keadaan pandemi ini malah bekerja dan belajar dilakukan di gadget semua. Kuncinya tetap disiplin mengatur waktu. Waktu belajar dan diskusi tetap diatur, waktu bekerja ya tetap diatur. Jika terpaksa bertumpukan ya skala prioritas deh… Kalau jam kerja NORMAL bukan NEW NORMAL, maka jam 08.00 -17.00, 5 hari dalam seminggu itu udah bagus jam kerjanya. Nah, kalo ada tawaran lembur (penting & urgent) dan bentrok dengan jam kuliah, ya dimanfaatkan saja cuti kuliahnya, cuti kuliah rata-rata 20-25% dari total kehadiran, jangan sampai kebablasan.”

Intinya, pilihlah pekerjaan yang tidak menguras waktu, jam kerja normal bukan yang mengharuskanmu bekerja nine to nine. Nah, Beberapa opsi pekerjaan sambilan ini mungkin bisa kamu pertimbangkan

  1. Menjaga toko/studio paruh waktu

Pilih toko/studio yang mencari pekerja paruh waktu atau part time. Tanya juga fleksibilitas shift kerja yang memungkinkan kamu untuk bisa bertukar shift dengan pekerja lainnya jika ada jadwal kuliah. Kepastian soal ini penting, agar tujuan utama tak terganggu.

  1. Bekerja di restoran atau kafe

Tren resto anak muda atau kafe kini tengah menjamur. Biasanya, pengelola kafe lebih memilih merekrut mahasiswa sebagai pekerja paruh waktu. Hal ini menyesuaikan dengan konsumen, yang biasanya menargetkan anak kuliahan sebagai pengunjung. Jadi, tak salah juga jika kamu mempertimbangkan bekerja paruh waktu di kafe atau restoran. Dengan fasilitas wifi yang selalu tersedia, di sela waktu luang, kamu bisa memanfaatkannya untuk browsing memperdalam materi kuliah atau mungkin mengerjakan tugas-tugas kampus. Ideal, bukan? Selain dari gaji, pemasukan pekerja kafe atau restoran biasanya juga mendapatkan tambahan tip dari konsumen, meski tak selalu ada.

  1. Translator

Bagi kamu yang punya kemampuan berbahasa asing yang baik, seperti misalnya bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, atau bahasa lainnya, bisa menggunakannya untuk mendapatkan pemasukan menjadi translator. Dewasa ini, ada banyak usaha yang membutuhkan jasa translator. Kamu bisa mencari peluangnya secara online. Pekerjaan ini pasti akan sangat fleksibel. Kamu bisa membuat kesepakatan dengan klien mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah project. Tentunya mempertimbangkan kesibukan di kampus, sehingga keduanya bisa berjalan.

  1. Pembimbing atau Mentor Siswa

Pekerjaan sambilan sebagai mentor di lembaga pendidikan atau memberikan les dari rumah ke rumah bagi siswa SMP atau SMA juga bisa kamu jadikan sebagai pilihan lho. Apalagi dengan kondisi pandemi yang seperti sekarang, banyak orang tua yang membutuhkan mentor atau guru les bagi anak-anaknya. Bahkan fee-nya juga bisa diadu dengan yang kerja kantoran, apalagi jika kamu bergabung dengan lembaga khusus. Karena biasanya jasamu akan dibayar per-jam. Tertarik mencoba ini? Waktu les atau mengisi kelas bisa kamu sesuaikan dengan jadwal kosong di luar jam kuliah.

  1. Bisnis online

Tak sedikit mahasiswa yang meniti jalan sukses berbisnis saat di bangku kuliah. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, terutama bagi kamu yang memiliki kemampuan crafting. Kamu bisa menjual produk handmade secara online, seperti hasil gambar tanganmu berupa lukisan wajah atau hiasan dinding. Kamu juga bisa menjadi reseller berbagai produk online yang sedang diminati anak-anak ‘jaman now’, pasti lebih laku!

  1. Beasiswa

Mencari peluang beasiswa juga bisa kamu coba untuk mencari sumber pembiayaan kuliah. Tak hanya di awal kuliah, ada pula beberapa beasiswa yang menawarkan bagi mahasiswa di pertengahan semester atau semester akhir saat pengerjaan skripsi. Dengan keterbukaan informasi dan teknologi, tak sulit mencari informasi soal peluang beasiswa ini. Kamu bisa cari di situs-situs penyedia informasi beasiswa atau langsung melalui situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau beasiswa dari Universitas Widya Kartika, yang bisa langsung kamu cari detailnya di web ini.

Buatlah Surat Lamaran yang Baik

  • Jika kamu memutuskan melamar di sebuah perusahaan atau tempat usaha sebagai pekerja paruh waktu, meski sambilan, pastikan surat lamaran yang kamu ajukan tak asal-asalan. Bagaimanapun, kesempatan ini menjadi peluang melatih berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Pastikan resume di berkas lamaran menggambarkan keterampilan yang kamu miliki, pengalaman kerja atau organisasi, maupun referensi orang-orang yang bisa menguatkan. Jika ini merupakan pengalaman kerja yang pertama, maksimalkan untuk mengungkapkan semua keterampilan kamu yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Dalam surat pengantar lamaran, jangan lupa memperkenalkan diri dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, menjelaskan alasan kamu menginginkan pekerjaan itu, dan mengapa kamu cocok di posisi itu. Ketika menjalani proses interview, jangan lupa memakai outfitterbaik dan sopan, ya. Latih untuk menjawab pertanyaan dan berbicara dengan lugas, komunikatif, dan mudah dipahami.

Sekali lagi, tujuan utama tetap menyelesaikan studi. Bekerja adalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan itu demi memastikan tak terkendala biaya. Jangan sampai keasikan bekerja hingga lupa prioritas utama untuk menyiapkan biaya kuliah, ya! Selamat mencoba!