Berita & Agenda : Thursday, 4 October 2012 | 2734 Views |

Chinese Culture Day Uwika : Belajar Kaligrafi China hingga Minum Teh

China tak hanya menarik dari segi bahasa. Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki beragam kebudayaan yang menawan untuk dipelajari. Apalagi jika bisa praktik langsung membuat aneka barang seni khas Negeri Tiongkok. Pasti menyenangkan.

Seperti yang dilakukan sekitar 50 siswa Vita School Surabaya, Rabu 3 Oktober 2012. Mereka bertandang ke Universitas Widya Kartika (Uwika) guna mendalami sejumlah kebudayaan dari China. Acara tersebut dikemas dalam Chinese Culture Day Universitas Widya Karika.

Kampus yang berada di Jalan Sutorejo Prima Utara II/1 tersebut telah menyiapkan segala kebutuhannya. Mulai dari bahan, alat, hingga instruktur yang berasal dari China. Sehingga, ketika rombongan datang,  tak perlu menunggu lama untuk bisa memulai acara.

Ong Peter Leonardo, B.A., M.Ed., dosen Bahasa Mandarin Uwika mengatakan, kegiatan tersebut bisa memberi gambaran bahwa tidak hanya bahasa yang dapat dipelajari dari Bangsa Tiongkok. “Sisi lain yang bisa digali adalah budaya,” katanya.

Dalam Chinese Culture Day tersebut, para siswa diperlihatkan sejumlah karya seni Negeri Tirai Bambu. Diantaranya seni menggunting kertas, kaligrafi China, tali-temali, dan tata cara minum teh. Tak sekadar melihat, mereka juga di ajak praktik langsung membuat karya tersebut.

Puluhan siswa tersebut dibagi menjadi tiga kelompok. Tiap kelompok mengunjungi tiga stan yang telah disiapkan secara bergantian. Mereka diberikan waktu 10 menit sebelum akhirnya harus dilakukan rolling. Para siswa terlihat sangat antusias mendengakan penjelasan dari instruktur.

Tak hanya itu. Di masing-masing stan, mereka juga diajarkan bagaimana membuat karya seni tersebut. Misalnya, teknik kaligrafi China.  Para siswa ditunjukkan seperti apa memegang kuas yang benar. Lantas, mereka pun mulai mengikuti apa yang diperagakan. Satu persatu, siswa kelas IX itu menggoreskan alat tulis yang sudah dicelupkan tinta ke permukaan kertas.

Hal yang sama juga dilakukan di stan seni menggunting kertas dan tali-temali. Meski hampir semua karya yang dibuat siswa tidak selesai sempurna, mereka mengaku senang. Ada pengetahuan baru yang didapat dari kegiatan tersebut. Fonny Soputra, guru pendaming rombongan Vita School mengatakan, acara tersebut memang memberikan manfaat lebih di luar pelajaran formal. “Dari kegiatan ini, siswa jadi tahu sisi lain Negeri Tiongkok,” katanya.