Berita & Agenda : Monday, 10 September 2012 | 2299 Views |

Mahasiswa Uwika Sabet Lima Medali di Kejuaraan Dansa Dunia

Prestasi membanggakan kembali diukir mahasiswa Universias Widya Kartika (Uwika). Sepasang dancer menyapu bersih peringkat pertama kelas beginner di kejuaraan dansa prestisius kelas dunia. Total, lima medali dari ajang 10th Crystal Dancesport Championships 2012 di bawa pulang.

Mereka adalah Ervina Lukmanto dan Dedy Perwira Rahadjo. Mahasiswa jurusan Bahasa Mandarin dan Akutansi itu menang di kategori Beginner Chacha, Beginner Samba, Beginner Paso Double, Beginner Jive, dan Beginner Rumba. Kompetisi dansa tahunan tersebut dilaksanakan 26 Agustus 2012 di Manhattan Grand Ballroom, Berjaya Times Square Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.

Bagi Dedy, kejuaraan itu merupakan ajang kelas dunia pertama yang diikutinya. Dan untuk kali pertama pula dia merasakan panasnya atmosfir bertanding dengan penari dari berbagai belahan dunia. “Baru pertama ikut (kejuaraan dunia) langsung menang. Senang sekali rasanya,” terang dia.

10th Crystal Dancesport  Championships merupakan event tahunan. Kegiatan yang diprakarsai Word Dance Academy itu dilangsungakan sekaligus untuk menyambut hari jadi Negeri Jiran. Tahun ini, panitia mencatat ada 400 peserta lebih yang ikut. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia. Mulai Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, hingga belahan dunia timur dan Eropa, misalnya Turki, Brazil, dan Italia. Tahun depan, kejuaraan itu rencananya akan digelar pada 4 Agustus 2013 di tempat yang sama.

Dedy mengaku bangga bisa membawa nama Uwika. Tapi, dia lebih bangga lagi karena bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dansa dunia. “Soalnya, di sana itu registrasinya juga harus menyebutkan negara asal,” ujarnya.

Sebenarnya, Dedy sendiri berniat mengikuti kelas lain di luar beginner, yakni kategori solo. Tapi, hal itu urung dilakukan karena pertimbangan jumlah kompetitor dan stamina. Menurut dia, dalam kjuaraan menari, selain teknik, peserta juga harus mempertimbangkan stamina. “Seandainya saya juga ikut yang solo, mungkin malah tidak bisa tampil maksimal. Karena, kejuaraannya berlangsung maraton,” imbuhnya.

Sementara itu, partner Dedy, Ervina Lukmanto saat ini tengah menyelesaikan studinya di Cina. “Setelah lomba selesai, dia langsung kembali ke sana (Cina),” ungkap Dedy.