Berita & Agenda : Friday, 6 December 2013 | 1535 Views |

Stadium Generale: Tiga Elemen Penting dalam Bisnis

Tiga orang muda yang bisa dibilang sukses membangun karir bisnis membagi ilmunya. Mereka adalah Taufshwara Diasriandaru selaku Founder Jelasin.com, Nia Lesmana yang menjabat Community Manager Cacoo Indonesia, dan Radik Kriolampah yang merupakan Chief Operational Officer (COO) Elven Tales. Ketiganya memaparkan poin-poin penting yang mesti dilakukan dalam memulai usaha di acara Studentpreneur goes to UWIKA bertajuk “From Creativity to Innovation,” Kamis, 5 Desember 2013.

Taufshwara Diasriandaru mengatakan, merancang sebuah bisnis merupakan tantangan. Pengusaha mesti bisa mengkombinasikan tiga elemen penting. “Yakni manajemen, teknis, dan entrepreneur,” kata pria yang akrab disapa Ufan ini.

Dia menyarankan, pebisnis jangan seperti Superman yang seolah-olah mampu mengerjakan semuanya sendiri. Dari ketiga elemen tersebut, paling tidak, inisiator bisnis harus mengambil satu peran. “Yang lain, kita harus cari partner yang memiliki kemampuan tersebut, bisa teknisi, manajerial, atau entrepreneurship,” lanjut dia.

Jika tiga elemen tersebut lengkap, kesuksesan tidak akan jauh dari harapan. Pasalnya, untuk bisa berjalan, bisnis membutuhkan karakter pribadi yang khas dari ketiga aspek itu. Nia Lesmana menambahkan, selain punya karakter itu, seorang entrepreneur sejati juga mesti tahan malu. Terlebih dalam mengembangkan jaringan. “Kalau bertemu seseorang dalam suatu acara, jangan sungkan meminta kartu nama,” terangnya.

Setelah itu, tambah Nia, jangan menungu waktu lama untuk melakukan follow up. Hal itu penting untuk menjaga hubungan. “Satu-dua hari setelah ketemu, langsung saja dihubungi. Kalau lama-lama, nanti orangnya lupa,” papar perempuan lulusan Sastra Jepang itu.

Dalam sesi tanya-jawab, ada peserta yang menyinggung bagaimana trik mendapatkan investor agar mau mengucurkan dana untuk bisnis kita. Radik Kriolampah menjelaskan, dirinya pernah menemukan jawaban mengagetkan saat menanyakan motivasi seoarang investor mendanai sebuah bisnis. “Jawabannya simple. ‘Saya suka dengan timnya,’” kata Radik menirukan jawaban seorang investor.

Menurutnya, itu merupakan salah satu indikasi bahwa, investor akan mempertimbangkan soliditas tim dalam mengambil keputusan pendanaan. Ufan menambahkan, hal itu merupakan sebuah alasan logis. “Sebenarnya, yang diinves itu lebih pada entrepreneurnya. Kalau tim entrepreneurnya handal, produk yang biasa bisa menghasilkan keuntungan luar biasa,” tegasnya.