Berita & Agenda : Monday, 23 September 2013 | 1619 Views |

UWIKA-UC Bertekad Cetak Lebih Banyak Entrepreneur Muda

Pertumbuhan lapangan pekerjaan tak sebanding dengan membludaknya jumlah angkatan kerja baru. Tiap tahun, jumlah pencari kerja terus bertambah, sementara peluang pekerjaan yang ada tak bertambah signifikan. Sehingga, butuh terobosan untuk membentuk para entrepreneur baru.

Hal itulah yang menjadi tekad Universitas Widya Kartika (UWIKA) dan Universitas Ciputra (UC) Surabaya. Keduanya telah bersepakat menandatangani MoU yang dilakukan di kampus UWIKA, Jalan Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya. Acara yang dilaksanakan pada 19 September 2013 itu dihadiri Rektor UC Surabaya Ir. Tony Antonio, M.Eng.

Rektor Uwika, Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si., menjelaskan tujuan dari kerjasama tersebut adalah untuk mencetak lebih banyak entrepreneur muda. “UWIKA dan UC punya kesamaan, yakni merupakan kampus entrepreneur. Dengan kerjasama ini, kami berharap bisa melahirkan lebih banyak lulusan dengan jiwa entrepreneur,” katanya.

Dia menilai, jika tiap lulusan perguruan tinggi hanya menggantungkan harapan pada lapangan pekerjaan yang ada, tentu akan semakin sulit berkembang. Salah satu pilihannya adalah memberanikan diri membangun sektor usaha sendiri. Dengan begitu, akan semakin banyak peluang yang bisa diciptakan.

Hal senada disampaikan Rektor UC Surabaya, Ir. Tony Antonio, M.Eng. Menurutnya, dengan kerjasama tersebut, banyak hal yang bisa diupayakan bersama guna mencetak para entrepreneur muda yang handal. “Misalnya dengan membentuk forum pendidikan entrepreneur dan pengkajian kurikulum yang bagus dan tepat. Sehingga, cocok untuk dipergunakan kedua universitas ini,” katanya.

Selain itu, dari sisi akademis, penandatanganan MoU tersebut bisa menjadi titik temu untuk melakukan diskusi mendalam terkait kerjasama ke depan. “Mungkin bisa kita awali dengan diskusi menyangkut dosen, konten, penyusunan modul pembelajaran, maupun kesiapan mahasiswa,” tandasnya.

Dr. Murpin menambahkan, nantinya modul pembelajaran yang didesain bisa menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru. Dalam sebuah istilah, suatu negara bisa maju jika minimal dua persen dari total penduduknya adalah entrepreneur. Di Indonesia, jumlah entrepreneur sampai saat ini belum ada satu persen dari sekitar 230 juta jiwa penduduk yang ada.

“Kami berharap, dengan kerjasama yang terjalin, akan bisa mencetak lebih banyak lulusan dengan jiwa entrepreneurship yang berkualitas dan handal. Sehingga, dapat menciptakan lapangan kerja baru demi kemajuan bangsa ini,” pungkasnya.