Uncategorized

Masih ingatkah kalian pada kejadian lumpur Lapindo yang menenggelamkan puluhan desa di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo?  Bahkan sampai sekarang pun luapan lumpur lapindo ini masih belum berhenti.

Dijelaskan oleh Bapak Didik Purwanto, S.T., M.T. melalui Zoom Meeting hari kamis (12/11) pada acara Webinar Nasional Permata-Sakti yang diadakan oleh Universitas Almuslim Aceh, bahwa sesungguhnya limbah lumpur lapindo memiliki segudang manfaat, namun belum banyak yang mengeksplorasi dan memanfaatkannya.

IMG_5539

Melalui berbagai proses analisa dan uji coba, lumpur lapindo dapat dimanfaatkan, salah satunya yaitu dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dari pembuatan bata ringan. Penambahan konsentrasi lumpur Lapindo pada range 25% – 40% memberikan efek pada penambahan kuat tekan bata ringan, namun juga memberikan dampak membesarnya densitas bata. Untuk itu hasil penelitian pembuatan bata ringan dengan menambahkan lumpur Lapindo ke dalam mix desain ini sangat terukur karena langsung dibandingkan dengan SNI atau produk sejenis yang beredar di pasaran.

IMG_5555 IMG_5557 IMG_5558

Disebutkan juga oleh Bapak Didik beberapa contoh hasil dari limbah yang dijadikan untuk modifikasi beton dan bata ada yang terbuat dari abu terbang atau pulverized fly ash (PFA) sebagai alternatif pengganti semen, limbah sekam padi, limbah cangkang kerang, limbah tempurung kelapa, limbah gypsum, dan masih banyak lagi. Bahkan sampai saat ini masih perlu ada penelitian untuk pengembangan bahan-bahan buangan atau limbah untuk memunculkan produk yang ramah lingkungan.

Diharapkan dari penelitian ini dapat semakin dikembangkan sehingga memandang lumpur Lapindo tidak lagi sebagai sebuah bencana, namun menjadi berkah bagi masyarakat. Melalui sains maka kita dalam memandang sebuah masalah untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Leave a Comment